![]() |
Source: google images |
Pagi ini Jakarta hujan…
Hujan yang lama tak datang ini
membuat saya berimajinasi lagi. Imajinasi yang ingin saya bagi denganmu,seperti
isi whatsapp saya tadi pagi. Hujan pagi hari dan weekend, saya tak ingin
kemana-kemana. Saya hanya ingin mengobrol sambil menikmati kopi denganmu. Duduk
sambil melihat hujan dari balik jendela, dan mendengarnya yang sedang
berjatuhan di atap rumah. Lovely..
Di obrolan itu, saya mau cerita
tentang senangnya menikmati hujan saat kecil. Berlari-larian di halaman rumah,
tertawa, dan lari lagi. Suatu hal yang tak mungkin dilakukan ketika hujan
hilang. Aroma tanah yang tersapu air hujan itu sangat khas, mampu membuat
terbuai seperti kue yang baru keluar dari oven.
Tapi tiba-tiba imajinasi itu
hilang, menguap, dan hancur. Semua karena bau comberan, ya comberan. Di Jakarta
ini tidak ada lagi bau tanah yang bercumbu dengan air hujan. Semua tanah telah
ditutup oleh cor-coran semen. Membuat kubangan yang ketika hujan meluber dan
merusak keindahan hujan.
Saya membenci hujan di Jakarta.
Ayolah kita pulang, menikmati
kopi di balik jendela, mengobrol, dan bila hujan bertambah deras, ayo kita
keluar, merasakan hujan, mencium aroma tanah, dan berlarian.
Menteng, 27102012, 1:11
PM
aaaaahhhh,
ReplyDeleteaku rindu hujannn :*
samaaaa...
ReplyDeletetapi jgn di jakarta, aku pengen ujan2 di kampung aja, baunya masih seger, bisa gulung2 di tanah jugak :D