"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." (Pramoedya Ananta Toer)

Tuesday, November 6, 2012

Air Supply ;)

source: google images

post ini seharusnya untuk kemarin sore, tapi karena internet kantor sedang down, apa daya pagi hari baru saya post :D

Sore ini, teman satu ruangan memutar album Air Supply, entah album yang mana, tapi saya bisa saja mengikutinya, berdendang bersama. Kalau music menunjukkan usia, jelas tidak berlaku di saya, Air Supply itu pasti era 60an, 70an, sedangkan saya officially Y generation, 1987. Jadi bagaimana saya bisa mengikuti lagu mereka?. Bahkan mungkin sejak SMP saya sudah suka dengan om Air Supply.

Saya tersadar ketika teman lain yang seruangan nyletuk “ hafal amat”.. hihihi.
Saya tersadar lagi, ingat kata keluarga saya akan kebiasaan saya waktu kecil. Bila semua orang di rumah sedang sholat jamaah, dan saya ditinggal sendiri radio menjadi teman saya. Keluarga saya bilang kalau sudah diputarkan radio saya berhenti menangis.

Dari situ, sepertinya yang diperdengarkan di telinga saya adalah lagu Air Supply, itu analisis saya. Karena, dari mana saya bisa seolah-olah sudah familiar dengan mereka. Bukankah otak manusia mampu menyimpan data dan akan memanggil memori itu saat dibutuhkan.

Jadi, kesimpulan saya, lagu Air Supply ini hanya satu contoh kecil prosesi memanggil memori itu.

Menteng, 051112, 03:49PM

0 komentar:

Post a Comment

Saya

My Photo
perempuan yang tak bisa mengerti kemauan diri sendiri

buku tamu

Rekan

Powered by Blogger.