"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." (Pramoedya Ananta Toer)

Wednesday, October 24, 2012

This is how I feel when I’m with you; happy, happier, the happiest!!



Source: by atam 

Amygdala, sebuah bagian otak yang memegang kendali akan emosi. Saya pernah menyinggunya sedikit dalam sebuah posting di blog ini.  disitu saya merasa amygdala saya sedang sangat dominan mengendalikan perasaan saya, bahkan saya merasa itu di luar logika. Ketika dihubungkan dengan logika terkadang justru saling bersinggungan saja namun tidak menemukan titik temu, sebuah misteri.

Amygdala sangat berhubungan dengan emosi, emosi sangat penting bagi rasionalitas. Kemampuan emosional mampu membimbing seseorang, apakah keputusan itu tepat atau justru salah kaprah. Sepertinya itu yang sedang saya alami, pertarungan emosi dalam diri saya membuat amygdala memberikan pengaruh sedikit negatif. Hal tersebut terutama dalam masalah pekerjaan saya, entahlah saya berusaha mengalihkan perhatian emosi ini. Memberikan sugesti yang positif, namun sepertinya sudah terlambat. Kekacauan sudah terjadi dan saya kalah oleh emosi itu, semua diluar kendali dan luar rencana.

Selain amygdala, sepertinya satu bagian penting juga sangat berperan dalam semua kejadian akhir-akhir ini. Hati, bagaimanapun juga sekerat daging ini adalah intinya. Dalam sebuah hadist juga disebutkan:
Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada sekerat daging. Apabila daging itu baik, maka seluruh tubuh itu baik; dan apabila sekerat daging itu rusak, maka seluruh tubuh itu pun rusak. Ketahuilah, dia itu adalah hati." (HR. Bukhari)

Hati, itulah sebenarnya yang sedang berperan penting dalam kehidupan saya saat ini. Secara intelektualitas rasional saya masih bisa memetakan prioritas, membuat mapping, dan focus akan hal-hal yang harus dilakukan. Namun hati saya, lebih ingin berada di dekat hati yang lain. Istilah jauh di mata dekat di hati itu seakan hanya sebuah omong kosong bagi saya. Saya sangat tidak bisa membohongi bila ternyata bahagia, lebih bahagia, dan sangat bahagia ketika hati saya berada dekat. Sedangkan saat ini proses melipat jarak itu masih jauh dari kata dekat.

Seperti ekspresi dalam foto saya ini, sangat alami, saya benar-benar tidak membuat ekspresi palsu. Itulah ekspresi yang mampu menggambarkan ketika saya mampu melipat jarak itu. Ekspresi bahagia, ekspresi antusias, dan ekspresi nyaman. Saya ingin membuat ekspresi itu setiap saat, namun saat ini sepertinya masih belum bisa saya lakukan dengan tulus. Amygdale dan hati sedang tidak dalam satu jalur, saya harus bersabar.

Menteng, 241012, 07:37PM

0 komentar:

Post a Comment

Saya

My Photo
perempuan yang tak bisa mengerti kemauan diri sendiri

buku tamu

Rekan

Powered by Blogger.