![]() |
Pagi tadi, tepatnya jam 6 pagi
saya terbangun oleh suara dering hp. Nama yang tertera di layar tidak membuat
saya terburu-buru mengangkatnya, saya langsung minum air putih, ke kamar mandi
dan gosok gigi untuk menghilangkan suara khas orang bangun tidur. Ketika kembali,
suara dering itu sudah berhenti, saya duduk beberapa saat sambil memegang hp
dan sedikit ragu untuk menghubungi kembali nomor yang menelepon saya. Akhirnya,
saya memutuskan untuk menelepon apapun resikonya. Saat suara di seberang
terdengan, saya masih grogi untuk memulai percakapan pagi itu.
Bagaimana tidak grogi dan salah
tingkah? Kalau pagi hari sudah di telepon ibuknya pacar? Well, saya memang
sudah officially kenalan dengan beliau secara live, orangnya asyik, bahkan
sudah terang-terangan sms saya, bahwa beliau sudah sreg kalau saya jadi mantunya. Perasaan
senang dan bangga jelas, karena berarti saya sudah lolos uji kelayakan calon
menantu. Tapi tetap saja bicara lewat telepon tadi pagi benar-benar membuat
saya masih kaget, meskipun yang terjadi selanjutnya percakapan
kami juga lancar-lancar saja. Bahkan, saya tidak tahu bagaimana bisa
berbasa-basi agar tidak terlihat kaku. Semoga memang sebuah awal yang baik,
amiin.
Mbak saya pernah bilang, kalau
laki-laki sudah berani mengenalkan kita ke keluarganya, itu tandanya dia
serius.Langkah awal pacar mengenalkan saya ke keluarganya adalah
titik kulminasi dimana saya akhirnya memantapkan hati untuk merancang sebuah
masa depan bersamanya -sebuah komitmen yang selama ini masih selalu terlihat menakutkan bagi saya-. Tapi, ketika niat serius itu ditanggapi serius membuat saya
sedikit takut, terlebih bila sudah ada pertanyaan “kapan”. Seperti dikejar
sebuah deadline yang memaksa kita harus siap lahir batin, padahal kita
sendiri belum mempersiapkan apa-apa. Deadline kali ini bebannya masya allah,
berat sodara-sodara.
Kalau yang dibicarakan itu
wedding, maka sebuah prosesi yang bahkan sebuah wedding organizer dalam semalam
juga bisa mewujudkannya, maka kapan itu bisa dijawab kapan-kapan. Tapi when
it comes to the term marriage? Is not only about I love you, you love me, but
also about two big families that must be mix together, not about us anymore!!. Bukan
tentang menjadi raja dan ratu sehari, tapi hari-hari selanjutnya yang harus
dipikirkan. Semakin paranoia dengan prediksi-prediksi yang kita buat sendiri. Apalagi
sebagai manusia, kita hanya bisa berencana, selanjutnya semua sudah ditentukan oleh yang
maha segala-galaNya. Maka pertanyaan kapan itu sulit untuk dijawab.
Berdo’a, bersujud, tawakal, dan
istiqomah yang saat ini sedang ingin saya prioritaskan, agar semua
rencana kita bisa sejalan dengan rencanaNya, Amiin. Untuk ayah, ibuk, saudara,
teman, tetangga, dan semuanya, biarkan kita menikmati nikmat cinta dari Allah yang saat
ini sedang kami rasakan, biarkan kita fokus kepada kerjaan yang akan menjadi
awal ita bisa menjawab "kapan" itu, biarkan kita membuat rencana masa depan kita secara
perlahan namun pasti. Kami tak mau diburu waktu, kami percaya bahwa menunggu
sebentar untuk sesuatu yang lama itu akan membuat kita lebih menikmati
prosesnya.
Ujung segala ketakutan itu
adalah, ketika semua ada di luar kendali kita. Pertanyaan akankah masa depan
itu milik kita, bukan suatu hal yang harus dihindari. Terlebih saat ini banyak sekali
rencana kita yang masih belum diberikan jalan olehNya. mulai dari rencna yang cuma ngopi, jalan-jalan bareng, atau liburan tiu elalu berantakan di detik terahir. Semoga dengan jarak yang
lebih menjauhkan kita ini, akan membuat kita saling memaknai dang menghargai arti keberadaan satu sama lain.
Allah hanya menguji kita, bila kita lulus ujian, layaknya anak kecil yang berhasil lulus dengan nilai bagus, ia pantas mendapatkan apa yang diminta. Seperti, beberapa hari lalu saya mendengar kata-kata orang yang sedang membicarakan kita, meski dalam bahasa sunda, saya berusaha mencerna artinya, kira-kira seperti ini "memang kalau orang yang serius itu biasanya awalnya pasti sulit kok"..Semoga begitulah akhirnya masa depan kita, indah pada waktunya.
Allah hanya menguji kita, bila kita lulus ujian, layaknya anak kecil yang berhasil lulus dengan nilai bagus, ia pantas mendapatkan apa yang diminta. Seperti, beberapa hari lalu saya mendengar kata-kata orang yang sedang membicarakan kita, meski dalam bahasa sunda, saya berusaha mencerna artinya, kira-kira seperti ini "memang kalau orang yang serius itu biasanya awalnya pasti sulit kok"..Semoga begitulah akhirnya masa depan kita, indah pada waktunya.
Amiin :)
Menteng,
02062012, 05.36PM
0 komentar:
Post a Comment