Random thoughts:
- Mungkin kamu tak tahu kalau sebenarnya aku
tahu, tapi aku tak mau sok tahu
- Jaraknya masih konstan lebarnya, belum
menyusut. Jadi aku takut perasaanmu yang justru larut atau hanyut.
- Sementara aku, hanya sanggup pasrah. Karena
tak ada lagi yang bisa dilakukan kecuali konsisten dan tetap berdoa,
mendoakanmu, mendoakan kita.
- Masalah ikhlas bukan urusan manusia.
- Ketakutan itu akan menghilangkan 1/3 dari
akalmu, pernah baca tapi entah dimana lupa. Dan itu memang terbukti, otak
seakan berhenti berpikir jika rasa takut itu datang.
- Kamu laki-laki dan aku perempuan, akan selalu
berbeda sampai kapanpun juga. Tapi aku yakin mereka akan saling mengisi.
- Bukan menunjukkan perbedaan yang kita cari
tapi ada kalanya sepakat untuk tidak sepakat itu lebih indah jika
beriringan.
- Dering dan notifikasi telepon terkadang
sangat indah terlebih dari kamu, meskipun kali ini jarang sekali kudapati
bila bukan aku dulu yang memulainya.
- Kalau memang bukan kamu, aku masih tak tahu
siapa lagi.
- Memilih itu perkara mudah, tapi konsisten
akan pilihan itu yang susah. Dengan kesusahan pula aku menjaga pilihanku.
Tapi aku bahagia dengan pilihan itu.
- Laki-laki bukan peramal dan perempuan punya
insting tajam, begitu terus sampai mati.
- Hanya mampu memeluk rasa rindu, karena hanya
ia satu-satunya yang mampu mengalahkan angkuhnya jarak.
- Ketakutan lain, ketika air mata ini sudah
tidak lagi dianggap serius.
- Semoga terlalu sering menarik nafas panjang
tidak membahayakan kesehatan.
Pagi hari, tanpa hujan namun petir menyambar. Jadi beginilah akhirnya isi
pikirannya, random dan kacau. Bukan, bukan masalah emosi lagi tapi ini seperti
lempengan puzzle yang entah kapan akan terangkai. Gambar-gambar yang terkumpul
masih belum bisa membantu, masih terlalu penuh ragu. Perlu menarik nafas
panjang lalu berjalan mundur beberapa langkah untuk melihat semuanya lebih luas
tak hanyak fokus pada satu titik.
Salemba, 150115, 09:23AM