"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." (Pramoedya Ananta Toer)

Tuesday, June 3, 2014

Gaya Gravitasi

Source: by Atam

Sore itu, 28 mei sore menjelang petang lebih tepatnya menghabiskan pergantian senja ke malam di sebuah rooftop cafe di malang bersama pacar yang sudah dibela-belain libur tapi gantian dia yang kerjaannya lembur #dunangess :'). 

Segelas cokelat panas dan kopi serta wafel datang diantara percakapan kita tak mampu membuat saya abai dengan para pekerja bangunan itu. Bahkan fokus semakin berantakan ketika mereka yang ada di bangku belakang saya dan mampu saya tangkap meski tanpa ada niat sengaja menguping.
Sesekali saya diam sambil sesekali memperhatikan para pekerja karena tak berani melihatnya lama-lama. mereka juga secara jelas memperhatikan kami semua yang ada di rofftop karena letak mereka yang lebih atas membuat mereka leluasa melihat ke bawah. Cokelat panas yang biasanya nikmat terasa hambar.

Yang terpikir saat itu adalah apa ya yang dipikirkan pekerja itu sambil melihat kami yang bersantai menikmati sore sementara mereka bekerja tanpa waktu tanpa pengamanan dan sepertinya tanpa asuransi. Mungkin mereka berpikir betapa beruntungnya kami yang bisa menikmati senja dengan secangkir cokelat panas sambir bersenda gurau, berbincang ngalor ngidul, sementara mereka, jangankan cokelat panas, berpikir untuk istirahat sejenak pun rasanya sulit.

Keheningan saya berhenti saat tiba-tiba saya justru teringat prinsip gaya gravitasi bumi. Setiap benda mempunyai gravitasi bumi, sehingga ketika ia dilempar ke atas ia tak bisa menolak gaya itu, ia akan jatuh lagi ke bumi. Semakin berat massa benda maka ia akan paling cepat jatuh atau ia punya gaya gravitasi yang lebih berat. Lalu saya mencoba menganalogikan dengan manusia,tepatnya manusia dengan intelektualitas atau ilmu pengetahuan sebagai massanya. Banyak yang mengatakan semakin dewasa seseorang harusnya semakin bijak, mungkin salah satunya karena gaya gravitasi bumi. Semakin bertambah umur seseorang itu sebenarnya semakin berkurang kesempatanyya untuk berbuat positif di muka bumi. Semakin bertambah gaya garavitasinya untuk kembali ke bumi.

Melihat para pekerja tadi saya yang berusaha menambah massa saya dengan sekolah lagi ini berpikir, dan bersyukur dan merasa iba dengan mereka. Sebuah pikiran yang mungkin tak saya dapatkan saat masih belia masih ringan massa pengetahuan saya. Saya lalu ingat akan kata-kata Tan Malaka "Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali". 

Aaaahh sungguh sore yang berat :')


Menteng, 030614, 01:52 PM (@ freedom Institute)

Saya

My Photo
perempuan yang tak bisa mengerti kemauan diri sendiri

buku tamu

Rekan

Powered by Blogger.